Beranda | Artikel
MENJAGA RUTINITAS PERAWATAN PENDERITA DIABETES MELLITUS (KENCING MANIS)
Rabu, 21 September 2022

PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

Seorang penderita Diabetes Mellitus (DM) harus selalu memperhatikan dan menjaga kebersihan kaki, melatihnya secara baik walaupun belum terjadi komplikasi. Jika tidak dirawat, dikhawatirkan suatu saat kaki penderita akan mengalami gangguan peredaran darah dan kerusakan syaraf yang menyebabkan berkurangnya sensitivitas terhadap rasa sakit, sehingga penderita mudah mengalami cedera tanpa ia sadari.

Dengan kadar glukosa darah yang selalu tinggi dan rasa sakit yang hampir tidak dirasakan, maka luka kecil yang tidak mendapat perhatian akan cepat menjadi borok yang besar. Tanpa pengobatan cukup dan istirahat total, borok di kaki bisa menjadi gangren (busuk). Kadangkala kerusakan di kaki yang makin parah akan berakhir pada amputasi.

Masalah yang sering timbul pada kaki, antara lain kapalan, mata ikan, melepuh, cantengan (kuku masuk ke dalam), kulit kaki retak, dan luka akibat kutu air, kutil pada telapak kaki, radang ibu jari kaki (jari seperti martil).

Di bawah ini ada beberapa langkah dalam melakukan perawatan kaki, antara lain sebagai berikut.

  • Periksalah kaki setiap hari untuk menemukan lecet atau luka secara dini. Lakukan minimal satu kali dalam sehari.
  • Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun, lalu keringkan. Berikan perhatian khusus pada sela-sela jari kaki.
  • Bila kulit kaki kering dan pecah-pecah, oleskan cream atau lotion pelembab untuk kulit, tapi hindari sela-sela jari kaki.
  • Jangan berjalan tanpa alas kaki, baik di dalam maupun di luar rumah.
  • Usahakan kaki selalu dalam keadaan hangat dan kering. Untuk itu gunakan kaos kaki ataustocking dari bahan katun dan sepatu dengan bahan kulit. Jangan lupa untuk mengganti kaos kaki atau stocking setiap hari.
  • Jangan memakai sepatu atau kaos kaki yang kekecilan (terlalu sempit) dan periksa sepatu setiap hari sebelum dipakai, pastikan tidak ada kerikil atau benda kecil lain di dalam sepatu yang dapat melukai kaki.
  • Gunting kuku secara merata melintang. Bila ada kuku yang tumbuh ke dalam daging dan terinfeksi segera periksakan ke dokter.
  • Saat kaki terasa dingin, gunakan kaos kaki. Jangan merendam atau mengompres kaki dengan air hangat atau panas, dan jangan gunakan botol panas atau peralatan listrik karena respon kaki terhadap rasa panas sudah berkurang sehingga tidak terasa bila kaki sampai melepuh.
  • Jangan menggunakan pisau atau silet untuk mengurangi kapalan.
  • Jangan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan mata ikan.
  • Jangan membiarkan luka sekecil apapun pada kaki, segera obati dan periksakan ke dokter

Penderita DM juga dianjurkan melakukan latihan kaki untuk memperbaiki aliran darah tungkai bawah, pergelangan kaki, telapak kaki, dan jari-jari kaki. Cara melakukan latihan kaki, sebagai berikut.

  • Berjalan cepat setiap hari selama 30-60 menit. Usahakan jarak tempuhnya setiap hari semakin jauh.
  • Naik tangga dengan menggunakan telapak kaki bagian depan. Kalau tidak ada tangga, berjalanlah di tempat dengan hanya menggunakan jari-jari kaki.
  • Duduk tegak pada kursi, kedua tangan dilipat dan disedekapkan pada dada. Lakukan gerakan duduk dan bangun berulang-ulang.
  • Berdiri tegak di belakang kursi. Kedua tangan memegang sandaran kursi. Angkat kedua tumit secara serentak ke atas dan kebawah secara berulang-ulang.
  • Berdiri tegak di samping kursi. Satu tangan memegang sandaran kursi. Lipat kedua lutut secara serentak sampai paha pada posisi horisontal dan kedua tumit terangkat. Lakukan gerakan tersebut kemudian berdiri tegak kembali secara berulang-ulang.
  • Berdiri tegak pada satu kaki di atas sebuah alas setebal 10 cm. Satu tangan berpegangan pada dinding atau sandaran kursi. Ayunkan kaki ke depan dan ke belakang secara berulang-ulang. Lakukan juga pada kaki yang satunya.
  • Duduklah pada lantai sambil bersandar ke dinding. Kedua kaki lurus ke depan. Naikkan sebelah kaki pada posisi lurus, lalu putar pada pergelangan kaki searah jarum jam. Lakukan berganti-ganti dengan kaki yang lain.

CATATAN :

  • Latihan kaki pada point 2 sampai 7, setiap kali dilakukan sampai sepuluh kali hitungan. Dapat diulang bila perlu dan bila penderita tidak merasa lelah.
  • Banyak variasi gerakan yang dapat dipraktekkan, yang penting jari kaki dan otot-otot kedua kaki beserta persendiannya dilatih setiap hari.
  • Hindari berlatih pada suhu terlalu dingin atau terlalu panas.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA TERJADI HIPOGLIKEMI

Hipoglikemi adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah rendah karena tidak ada keseimbangan antara makanan yang dimakan, latihan jasmani, dan obat yang digunakan. Gejala hipoglikemi antara lain berkeringat dingin, gemetar, pusing, lemas, mata berkunang-kunang, dan rasa perih di ulu hati seperti orang kelaparan. Bila mengalami gejala seperti ini, hendaknya segera minum segelas teh manis atau sirup dan segera periksakan diri Anda ke dokter

JIKA PENDERITA DM HENDAK MELAKUKAN PERJALANAN

Kondisi seseorang dengan DM tentunya membutuhkan persiapan khusus ketika akan melakukan perjalanan, antara lain sebagai berikut.

  • Bawalah kartu identitas diabetes, supaya jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di perjalanan, orang lain dapat memberikan pertolongan dengan berpedoman bahwa Anda adalah seorang penderita DM.
  • Sebelum berangkat, periksa glukosa darah dan kesehatan secara umum.
  • Gunakan pakaian yang lebih ringan dan menyerap keringat.
  • Gunakan sepatu lama yang paling nyaman, jangan gunakan sepatu baru untuk menghindari lecet pada kaki.
  • Bawalah obat-obat yang biasa dikonsumsi, dan jika mempunyai, bawalah alat cek gula darah (glukometer dan stripnya).
  • Bawalah makanan kecil, permen atau kembang gula (bukan permen rendah kalori) untuk mengatasi jika sewaktu-waktu terjadi hipoglikemi.
  • Selama perjalanan, usahakan makan dan minum sesuai kebiasaan di rumah.
  • Perjalanan melintasi wilayah dengan perbedaan waktu memerlukan penyesuaian jadwal makan dan obat-obatan.
  • Tetap perhatikan kesehatan kaki selama perjalanan

Banyaknya kasus DM yang terjadi, tentunya menjadikan kita lebih waspada, terutama jika kita mempunyai faktor risiko untuk menderita DM. Sebisa mungkin kita hindari hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya penyakit ini. Yaitu dengan merubah pola makan yang tidak sehat, dan tentunya disertai dengan latihan (olah raga) secara teratur.

Mudah-mudahan dengan memperhatikan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menjaga diri sendiri dan membantu keluarga yang menderita DM. (dr. Avie Andriyani).

Sumber: Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2, PERKENI.

Baituna Edisi Ramadhan (06-07)/Tahun XI/1428H/2007M


Artikel asli: https://majalahassunnah.net/kesehatan/menjaga-rutinitas-perawatan-penderita-diabetes-mellitus-kencing-manis/